Jumat, 16 April 2010

KLIPING KEBENARAN ISLAM







KEBENARAN ISLAM


• KEBENARAN-KEBENARAN AGAMA ISLAM DALAM AL-QUR’AN
• ALLAH PASTI MENOLONG ORANG-ORANG YANG MENOLONG AGAMA-NYA
• ALLAH JUGA MENOLONG ORANG-ORANG BERIMAN MELALUI CARA-CARA YANG TAK TERLIHAT
• ALLAH MENOLONG ORANG-ORANG BERIMAN DENGAN CARA MENGGAGALKAN RENCANA JAHAT YANG DITUJUKAN KEPADA MEREKA
• RAHASIA MENCARI JALAN YANG BENAR
• BERIMAN DENGAN PENUH KEYAKINAN
• BERPALING PADA ALLAH DENGAN PENYERAHAN YANG SEMPURNA
• MENGIKUTI NASIHAT YANG DIBERIKAN


KEBENARAN ISLAM

Islam merupakan agama samawi yang tidak boleh lagi kita ragukan kebenarannya. Kita sebagai kaum muslimin harus meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar dan agama yang sangat diridhoi Allah swt. Jadi kita dilarang untuk mengakui dan meyakini kebenaran agama lain.

*Allah telah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 19 :

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

*Allah juga berfirman pada ayat ke 85, yang berbunyi :

“ Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan
diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.”

Menurut ayat di atas kita sebagai umat Islam harus benar-benar taat dengan syariat agama Islam. Wajib hukumnya bagi kita untuk meyakini kebenaran agama Islam. Dan haram hukumnya apabila kita meyakini kebenaran agama lain selain agama Islam. Tapi kita tidak di perbolehkan mengganggu ataupun menghina agama lain.


*) Allah pasti menolong orang-orang yang mau menolong
Agama-Nya

*Allah mengungkapkan sebuah rahasia dalam Al Qur’an sebagai berikut:

“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscahya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (Q.s. Muhammad: 7)

Sepanjang hidup mereka, orang-orang beriman melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendakwahkan ajaran-ajaran Al Qur’an di kalangan manusia, dan mendakwahkan perintah Allah.
Di sisi lain, di sepanjang sejarah, selalu saja ada sekelompok orang-orang kafir yang menentang orang-orang beriman dan menghalangi mereka dengan kekerasan dan tekanan. Dalam Al Qur’an Allah menyatakan bahwa Dia akan selalu bersama-sama orang-orang yang beriman dalam menghadapi orang-orang kafir, bahwa Dia akan menjadikan urusan orang-orang beriman menjadi mudah, dan bahawa Dia akan membela dan menolong orang-orang beriman. Orang-orang beriman yang berjuang dengan ikhlas di jalan Allah dapat merasakan semua ini dalam setiap detik dalam kehidupan mereka, yakni Allah menjadikan urusan-urusan mereka dapat diselesaikan dengan mudah, dan Allah memberikan kepada mereka kejayaan dan kebahagiaan. Bahkan dalam situasi yang sangat sulit, Dia memberikan kemudahan kepada orang-orang yang beriman. Bahkan ketika orang-orang lemah imannya berkeluh kesah, berputus asa, dan tidak melihat jalan keluar, Allah menurunkan bantuannya kepada orang-orang yang beriman dan memberikan kejayaan kepada mereka.

Orang-orang beriman yang yakin akan pertolongan Allah tidak pernah kehilangan harapan, dan mereka menunggu dengan penuh kegembiraan untuk melihat bagaimana Allah akan menyelesaikan masalah mereka. Nabi Musa dan kaumnya merupakan contoh dari peristiwa ini. Nabi Musa dan Bani Israel meninggalkan Mesir untuk menyelamatkan diri dari kekejaman Fir’aun. Tetapi Fir’aun dan bala tentaranya mengejar mereka. Nabi Musa dan kaumnya, Bani Israel, sampai di lautan, sebagian dari mereka yang imannya lemah merasa ketakutan dan mereka berpikir akan terkejar oleh Fir’aun. Namun, Nabi Musa berkata, “ Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberikan petunjuk kepadaku.” (Q.s.Asy-Syu’ara: 62). Demikianlah Nabi Musa menunjukkan keimanannya bahwa Allah akan menolong orang-orang yang beriman. Kemudian Allah mengeringkan air laut sehingga memungkinkan Nabi Musa dan para pengikutnya melintasi lautan untuk menuju pantai seberang dengan selamat. Sementara itu, Dia menutup lautan untuk Fir’aun dan bala tentaranya sehingga mereka tenggelam.

Orang yang beriman, yang dekat dengan Allah, yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya, dan mengetahui Dia akan menolong orang-orang yang beriman, akan melihat rahasia-rahasia tersebut ditampakkan dalam setiap saat dalam kehidupannya. Tentu saja mukjizat seperti air laut yang mengering merupakan ayat-ayat (tanda-tanda) yang di tunjukkan oleh Allah kepada sebagian dari para utusan-Nya. Namun demikian, jika orang-orang yang beriman merenungkan dengan ikhlas, bertafakur tentang ciptaan Allah dan ayat-aya Al-Qur’an dalam setiap peristiwa, mereka dapat melihat perwujudan dari pertolongan Allah yang menyerupai mukjizat dalam setiap situasi.


*) Allah juga menolong orang-orang beriman melalui cara-
cara yang tak terlihat

Dalam beberapa ayat, Allah telah memberitahukan kepada orang-orang beriman tentang pertolongan yang Dia berikan kepada mereka. Misalnya, dalam sebuah ayat, Allah telah menyatakan bahwa Dia akan menjadikan musuh-musuh mereka melihat orang-orang beriman jumlahnya menjadi dua kali lipat:

“ Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang
telah bertemu (dalam pertempuran). Segolongan berperang di jalan
Allah dan yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat orang
orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan
bantuan-Nya siapa yang di kehendaki-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai mata hati.” (Q.s. Ali-Imran: 13).”


*) Allah menolong orang-orang beriman dengan cara
menggagalkan rencana jahat yang ditujukan kepada mereka

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, orang-orang kafir rencana jahat bagi mereka untuk menghalangi orang-orang menyebabkan kesulitan bagi orang-orang beriman dan membuat beriman dari jalan Allah. Tetapi Allah memberitahukan dalam Al-Qur’an bahwa semua rencana jahat terhadap orang-orang beriman itu akan digagalkan, akan dikembalikan kepada si pembuat rencana,
dan sama sekali tidak akan mencelakakan orang-orang beriman. Di antara ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:

“ Ketika datang kepada mereka pemberi peringatan, maka
kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali
jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan mereka
di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana
jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang
merencanakannya sendiri. Tidaklah yang mereka nanti
nantikan melainkan (berlakunya) sunah kepada orang-orang
yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat
penggantian bagi sunah Allah, dan sekali-kali tidak (pula)
akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu.”
(Q.s. Fathir: 42-43)

Sebagai contoh dari hal ini adalah kehidupan Nabi Yusuf, yakni rencana yang dibuat untuk mencelakakan si pembuat rencana. Sebagimana diceritakan dalam Surat Yusuf, saudara-saudara Nabi Yusuf, yang dihinggapi rasa iri, merencanakan untuk melempar beliau ke dalam sumur. Ketika Nabi Yusuf a.s. masih muda, rencana yang lain juga dibuat oleh istri gubernur, di mana Nabi Yusuf tinggal di tempat itu. Sesuai dengan janji-Nya, Allah menggagalkan semua rencana itu dan melindunginya dari madharat. Setelah rencana itu dibuat, Allah memberikan kekuasaan kepada Nabi Yusuf atas seluruh perbendaharaan negeri. Setelah itu, Nabi Yusuf berkata bahwa rencana orang-orang kafir itu menemukan kegagalan.

“ (Yusuf berkata), yang demikian itu agar dia (al-Aziz)
mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat
kepadanya di belakangnya, dan bahwasannya Allah tidak
meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (Q.s.
Yusuf: 52)







*) Rahasia mencari jalan yang benar

Hampir setiap orang memiliki kriteria sendiri-sendiri tentang yang benar dan yang salah. Kriteria yang digunakan untuk menetapkan yang benar dan yang salah ini sangat berbeda-beda. Sebuah buku, seseorang, seoran politisi, atau kadang-kadang seorang filsuf, barang kali dijadikan pembimbing dalam kehidupan seseorang. Namun demikian, jalan yang benar, sebagai satu-satunya jalan yang menuju kepada keselamatan, adalah agama yang dipilihkan oleh Allah. Menurut jalan ini, tujuan utamanya adalah untuk mencari keridhoan, rahmat, dan surga Allah. Sedangkan jalan-jalan lainnya, betapapun menariknya jalan itu kelihatannya, hanyalah menipu dan menjerumuskan kepada kehancuran, keputusan, penderitaan, dan siksa yang pedih, baik di dunia maupun di akherat.

Orang-orang yang dibimbing ke jalan yang benar merupakan rahasia yang diungkapkan dalam Al-Qur’an. Mereka adalah hamba-hamba yang dibimbing Allah kepada jalan-Nya dan yang memperoleh surga-Nya.

*) Beriman dengan penuh keyakinan

Sebelum yang lain-lainnya, orang perlu memiliki iman agar dapat memperoleh bimbingan kepada jalan yang lurus. Jika seseorang meyakini bahwa pemilik dan pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu diantara langit dan bumi itu adalah Allah, dan ia merasa yakin bahwa tujuan keberadaannya di dunia adalah untuk menjadi hamba Allah, dan ia mencari ridho Allah dalam seluruh kehidupannya, maka Allah akan membimbingnya ke jalan yang lurus. Beriman kepada Allah, akhirat dan Al-Qur’an haruslah merupakan iman yang teguh dan yakin. Meskipun sebagian orang mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tetapi mereka menyimpan keraguan. Ketika mereka berkumpul dengan orang-orang kafir dan berada di bawah pengaruh mereka, orang-orang seperti itu kemungkinan menampakkan kelemahan dan bersikap memusuhi terhadap Allah dan agama-Nya. Akan tetapi, orang-orang yang dibimbing Allah di jalan yang lurus memiliki iman yang teguh dan tidak tergoyahkan :

“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini Al- Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (Q.s. Al-Hajj: 54).

*) Berpaling kepada Allah dengan Penyerahan yang Sempurna

Orang-orang beriman yang berpaling kepada Allah dengan penyerahan yang sempurna merupakan rahasia lain dalam memperoleh petunjuk ke jalan yang lurus. Bagi orang yang beriman kepada Allah dan takut akan akhirat, dunia ini tidaklah menarik baginya.

Karena yang didambakannya hanya mencari ridha Allah, orang-orang yang benar-benar beriman berpaling kepada Allah dalam semua perbuatan mereka, dan mereka mengetahui bahwa Allah menguji mereka, mereka berserah diri kepada Allah atas takdir mereka yang telah ditetapkan Allah. Allah telah memberi tahu bahwa orang-orang yang berserah diri kepada-Nya akan memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus:

“Dan bagaimanakah kamu menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yan lurus.” (Q.s. Ali-Imran: 101)

“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu:
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (Q.s. Asy-Syura: 13)




*) Mengikuti nasihat yang diberikan

Perintah Allah lainnya kepada hamba-hamba-Nya yang menginginkan petunjuk kepada jalan yang lurus adalah sebagai berikut:

“Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan mereka. Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjukkan mereka ke jalan yan lurus.” (Q.s. An-Nisa’: 66)

Orang-orang beriman yang bertaqwa kepada Allah berusaha untuk membersihkan diri mereka dari kesalahan dan berusaha untuk memperoleh kesempurnaan akhlak yang menjadikan Allah ridha kepadanya. Namun, orang perlu bersikap rendah hati agar kesalahan-kesalahannya diampuni dan agar memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus. Orang yang rendah hati yang berusaha untuk membersihkan dirinya, pertama-tama akan bersungguh-sungguh mengikuti perintah-perintah Allah. Di samping itu, orang-orang beriman yang ikhlas saling menjadi teman dan pelindung bagi orang lain. Mereka memerintahkan yang benar dan melarang yang mungkar. Dengan demikian, karena mengetahui bahwa peringatan seorang yang beriman itu sangat penting bagi penghisaban seseorang di akhirat, maka orang-orang yang beriman juga harus saling mau menerima nasihat. Orang yang mau mengikuti nasihat yang baik akan memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah memberikan kabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang menjauhi bujukan setan dan mentaati orang-orang yang menyeru kepada Al-Qur’an dan perintah-perintah-Nya:

“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut dan tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.s. Az-Zumar: 17-18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar